BANTUAN HIDUP DASAR

Kejadian henti napas dan henti jantung dapat terjadi di mana saja dan kapan saja, serta dapat menimpa siapa saja. Bila seseorang yang mengalami henti napas dan henti jantung tidak ditangani dengan cepat dan tepat, maka otak dan jantung akan mengalami kematian dalm waktu 4-10 menit. Sehingga sangat penting kita memahami cara melakukan Bantuan Hidup Dasar yang tepat.

Bantuan Hidup Dasar adalah serangkaian usaha awal untuk mengembalikan fungsi pernafasan dan atau sirkulasi pada seseorang yang mengalami henti nafas dan atau henti jantung (cardiac arrest).

Bantuan hidup dasar harus bisa dilakukan oleh seluruh civitas hospitalia.

Tujuan dari melakukan Bantuan Hidup dasar adalah:

  1. Mencegah berhentinya pernafasan
  2. Mencegah berhentinya sirkulasi atau
  3. Memberikan bantuan external terhadap sirkulasi dan ventilasi dari pasien yang mengalami henti jantung atau henti nafas melalui resusitasi jantung paru (RJP)

Bantuan Hidup Dasar diusahakan dilakukan secepat mungkin karena jika terjadi keterlambatan 1 menit, kemungkinan berhasil mencegah kematian adalah 98%. Terlambat 3 menit, kemungkinannya menurun sampai 50%. Dan jika terlambat sampai 10 menit, hanya ada 1% kemungkinan dapat menyelamatkan korban henti jantung dan henti napas.

Selain harus cepat memulai resusitasi jantung paru (RJP), sangat penting juga bagi kita untuk memahami cara melakukan resusitasi jantung paru yang berkualitas.

Syarat RJP dikatakan berkualitas adalah:

  1. Kompresi di titik tengah dada dengan siklus 30:2 (30x kompresi, 2x napas buatan)
  2. Kedalaman kompresi sekitar 5-6 cm
  3. Kecepatan kompresi 100-120x/menit
  4. Beri kesempatan dada untuk mengembang sempurna stelah kompresi
  5. Interupsi minimal Bebaskan jalan napas dengan posisi head tilt, chin lift (dahi didongakkan, dagu ditahan)atau posisi jaw thrust (menahan tulang rahang) apabila curiga ada trauma leher.
  6. Berikan ventilasi secara adekuat.
  7. Jika alat defibrillator sudah datang, segera lakukan cek irama dan kejut jantung jika memungkinkan.

Dalam situasi darurat medis/henti jantung atau henti nafas:

  1. Segera evaluasi situasi dengan:
  2. Telaah bahaya yang dapat muncul segera.
  3. Catat waktu.
  4. Periksa tanda-tanda kehidupan:
  5. Tidak ada respon.
  6. Tidak bernafas normal.
  7. Tidak teraba nadi.
  8. Minta bantuan staf/petugas lainnya (teriak minta bantuan “Code Blue — Code Blue”
  9. Telpon 109 atau informasi yang akan meneruskannya ke ruangan dan Tim code blue (IGD). Jelaskan:
  10. Jenis emergensinya (misal Henti Jantung/nafas).
  11. Lokasi kejadian dengan tepat (Kejadian dimana,ruangan apa,bed nomor berapa).
  12. Nama, tugas, dan tempat tugas Anda.

4. Lakukan tindakan pasien dengan:

  1. Check pernafasan.
  2. Check nadi.
  3.  Bebaskan jalan nafas.
  4. Lakukan tindakan emergensi bantuan hidup dasar sesuai yang diperlukan misalnya: Cardio-Pulmonary Resuscitation (CPR) atau RJP 5)

5. Dampingi atau jaga terus pasien sampai bantuan datang (tim Code Blue)

BANTUAN HIDUP DASAR

Tinggalkan Balasan