Stroke pada lansia adalah penyakit yang perlu diwaspadai. Pasalnya, stroke bisa berakibat fatal, termasuk kematian. Stroke sendiri merupakan kondisi ketika jaringan pada otak tidak berfungsi akibat tersumbatnya aliran darah yang membawa oksigen ke organ vital tersebut.
Penyebab stroke pada pria maupun wanita lanjut usia adalah tersumbatnya aliran darah menuju otak. Padahal, darah membawa oksigen dan nutrisi yang diperlukan oleh otak agar dapat menjalankan fungsinya.
Seperti stroke pada umumnya, terdapat 2 jenis stroke yang berpotensi dialami oleh para lansia, yaitu:
- Stroke Iskemik yaitu jenis stroke yang disebabkan oleh adanya pembekuan darah atau penumpukan lemak, sehingga menyumbat pembuluh darah yang menuju ke otak
- Stroke Hemoragik yaitu jenis stroke yang disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah otak sehingga menghambat aliran darah. Biasanya hal ini dipengaruhi sejumlah faktor seperti tekanan darah cedera kepala, overdosis obat antikoagulan, dan angiopati amyloid
Faktor Resiko Stroke pada Lansia
Terhambatnya aliran darah menuju otak hingga berujung stroke pada lansia dipicu oleh sejumlah faktor risiko, yaitu:
- Usia
Seperti yang sudah disinggung di awal, seiring bertambahnya usia, maka risiko untuk mengalami stroke akan mengalami peningkatan.
- Jenis Kelamin
Pria memiliki potensi mengalami stroke yang lebih tinggi ketimbang wanita.
- Keturunan/Genetik
Seseorang akan lebih berisiko mengalami stroke apabila memiliki orang tua atau anggota keluarga lainnya dengan riwayat penyakit yang sama.
- Penyakit
Sejumlah jenis penyakit yang meningkatkan risiko stroke seperti hipertensi pada lansia, koaagulopati, diabetes, penyakit jantung dan sleep apnea.
- Obat-obatan
Penggunaan obat-obatan seperti pengencer darah (antikoagulan) dan obat hormonal juga memicu terjadinya stroke.
- Gaya Hidup
Gaya hidup tidak sehat seperti kelebihan berat badan (obesitas), merokok, dan jarang berolahraga turut meningkatkan risiko stroke pada lansia.
Gejala Stroke pada Lansia:
1. Mati rasa di area wajah, tangan, dan kaki
2. Kesulitan berbicara maupun memahami perkataan lawan bicara
3. Bentuk wajah jadi asimetris (salah satu sisi wajah seperti melorot)
4. Kesulitan berjalan
5. Salah satu sisi tubuh melemah
6. Gangguan penglihatan
7. Sakit Kepala
Pengobatan pada Lansia
Sebagai langkah pertolongan pertama terhadap stroke pada lansia, dokter biasanya akan memberikan obat untuk menghentikan penggumpalan darah, yakni disebut activator plasminogen jaringan. Obat berfungsi untuk meringankan gejala stroke yang dialami. Setelah gejala mereda, barulah dokter akan melakukan langkah-langkah penanganan selanjutnya sesuai dengan tingkat keparahan stroke yang diderita. Pada beberapa kasus, dokter mungkin hanya akan memberikan resep obat-obatan yaitu:
1. Obat Pengencer Darah
2. Obat Penurun Teknanan Darah
3. Obat Penurun Tekanan di Otak
4. Obat Anti Kejang
Perawatan Stroke pada Lansia
Setelah stroke berhasil diatasi, maka tahap selanjutnya adalah perawatan pasca stroke. Umumnya, pasien akan diminta untuk melakukan sejumlah hal selama dalam masa rehabilitasi, yaitu:
1. Terapi Fisik
2. Terapi Wicara
3. Terapi Kognitif
4. Konseling
5. Menggunakan Alat Bantu
6. Mengkonsumsi Makanan Bergizi